Selasa, 17 April 2012

pengertian tentang HIPO, DFD, SADT, W/O dan JSD


HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output)
Menurut Jogiyanto HM dalam buku Analisis & Desain Sistem Informasi (2005:787) HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) adalah alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) mempunyai sasaran utama sebagai berikut :
1) Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem.
2) Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukannya menunjukkan statemen-statemen program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.
3) Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
4) Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.
Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo dalam buku Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi (2002:117) Data Flow Diagram (DFD) merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya.
Ada 4 komponen dalam Data Flow Diagram (DFD) yaitu:
1) Proses
Proses menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya.
2) Aliran
Komponen ini direpresentasikan dengan menggunakan panah yang menuju ke/dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.
3) Penyimpanan
Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data.
4) Terminator
Komponen ini direpresentasikan menggunakan persegi panjang, yang mewakili entiti luar dimana sistem berkomunikasi.

SADT (STRUCTURAL ANALYSIS AND DESIGN TECHNIQUE)
Digunakan sebagai alat bantu otomatis untuk pendefinisian sistim, analisis keperluan perangkat lunak dan perancangan perangkat lunak.
Terdiri dari prosedur-prosedur yang mengizinkan analis sistim untuk memecah-mecah permasalahan yang ada, menggunakan notasi grafik dan juga menyediakan petunjuk pengawasan untuk penerapan metodologi pada proyek.

Description: Description: Gambar 26
Description: Description: Gambar 26B









Description: Description: Gambar 26c


                       
Gambar   Simbol SADT.
Warnier/Orr
W/O adalah metodologi yang dikembangkan oleh Jean Doimininique Warnier pada awal tahun 1970-an dan dikembangkan lebih lanjut oleh Ken Orr. W/O mirip dengan hierarchy chart yang dibuat secara vertikal dan dikembangkan secara horisontal.
Operator dalam W/O
Gambar 2.7. Warnier/Orr



Simbol
Arti
XOR (exlusive OR)
+
OR (inclusive OR)
/,*,-,+
Operator aritmetika
proses
NOT
Tabel 2.1. Warnier/Orr
 JSD (Jacson’s System Development)
Dikembangkan oleh Michael Jacson pada tahun 1975 sebagai alat pengembangan software dan pada tahun 1983 sebagai alat pengembangan SI. JSD dimulai dengan membangun model dari dunia nyata yang menyediakan subjek-subjek permasalahan, kemudian ditambahkan fungsi dari sistem.
Dunia nyata digambarkan dalam bentuk urutan kejadian-kejadian dalam kurun waktu tertentu. Dunia nyata di intrepetasikan dalam bentuk entitas dan aksi. Misalnya untuk sistem dalam sebuah bank, maka entitas diantaranya adalah nasabah, sedangkan aksinya antara lain membuka rekening, mengambil dana, mengisi dana, atau berhenti sebagai nasabah.
JSD memiliki enam langkah pengembangan sistem, yaitu:
1.      Entity Action Step.
2.      Entity Struture Step.
3.      Initial Model Step.
4.      Function Step.
5.      System Timing Step.
6.      Implementation Step






Selasa, 03 April 2012

cara menabung di BANK

Sebelum membuka rekening di BANK, fikirkan dahulu sebelum memilih rekening di Bank. Alangkah sebaiknya mencari informasi mengenai tentang Bank tersebut. Setelah anda merasa yakin dengan pilihan anda baru ada langsung datang ke Bank tersebut. 

Meskipun banyak pilihan Bank, tetapi prosedur cara menabungnya hampir sama. Sebelum anda ke Bank sebaiknya anda sudah menyiapkan dokumen yang akan diperlukan seperti kartu identitas diri (KTP, SIM, atau PASPOR) pilih salah satu sajaa.

semoga informasinya bermanfaat (^^,)v

Cara Membuka Rekening di BANK

membuka rekening bank dalam bentuk tabungan di wilayah negara Indonesia sebaiknya kita mempersiapkan persyaratan yang biasanya diperlukan untuk membuka rekening baru. Syarat-syarat umum yang diperlukan adalah :
  • KTP / SIM / Kartu Pelajar / bukti identitas lainnya
  •  Membawa uang setoran awal sesuai aturan yang ditetapkan bank
  • Membayar biaya yang telah ditentukan oleh pihak bank
  • Tanda tangan sesuai kartu identitas
Pada saat anda membuat rekening baru biasanya anda akan dimintai ktp asli anda dan anda diwajibkan untuk mengisi berbagai beberapa lembar formulir. Selanjutnya anda akan diminta tanda tangan didepan petugas bank. Setelah semua urusan administratif selesai, maka anda nanti akan mendapatkan buku tabungan dan diharuskan menyetor uang seturan awal secara tunai di kasir bank. Beberapa bank bisa membuat kartu atm di hari itu juga, namun ada juga yang mengharuskan anda menunggu beberapa hari kerja untuk menunggu kartu atm anda selesai di proses. Kelebihan yang beberapa hari proses adalah pada kartu atm anda bisa terpampang nama anda pada kartu tersebut. Jika bank tersebut bisa membuat kartu atm di hari yang sama, uruslah. Tetapi jika harus ditunggu beberapa hari kerja, anda sebaiknya menunggu sesuai anjuran dan datang kembali di lain waktu.

Jumat, 02 Maret 2012

SDLC


 Pengertian System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC (System Development Life Cycle) dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.

SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan Pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkatlunak.

3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan :
• Siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle),
• Siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan
• Siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

FUNGSI SDLC
Untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah
dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan
utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan
hasil kegiatannya (deliverable).

SIKLUS SDLC
Proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah.

Langkah tersebut adalah
§ Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan.
§ Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem.
§ Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi.
§ Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan.
§ Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.
§ Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat.

Tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi.
 

Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan

TEKNIK DALAM SDLC DAN KEUNTUNGAN TEHNIK SDLC 

Dalam perkembangannya SDLC dilengkapi oleh berbagai teknik pengembangan sistem, yaitu:

Prototyping

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana untuk software final yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Jenis-jenis teknik prototyping adalah:
 
(a) Trowaway Prototyping.
(b) Evolutionary Prototyping.
(c) Incremental Prototyping.

- Keuntungan menggunakan teknik prototyping:
(a) Mengurangi waktu dan biaya.
(b) Meningkatkan keterlibatan pengguna.
(c) Mengurangi kesalahpahaman dan kesalahan interpretasi dengan pengguna.

- Kelemahan menggunakan teknik prototyping:
(a) Analisis kurang.
(b) Biaya untuk membuat prototyping cukup tinggi.


Waterfall
- Keuntungan menggunakan teknik waterfall:

(a) Proses menjadi teratur
(b) Estimasi proses menjadi lebih baik
(c) Jadwal menjadi lebih menentu
 
- Kelemahan menggunakan teknik waterfall:
(a) Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan di tengah proses
(b) Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal, tapi jarang konsumen
bisa memberikan kebutuhan secara lengkap diawal

Spiral

Teknik spiral mencoba menggabungkan model prototyping dan waterfall. Biasa digunakan untuk proyek besar yang mahal dan rumit. Digunakan oleh militer Amerika untuk mengembangkan program Future Combat Systems.

- Keuntungan menggunakan teknik spiral:
(a) Pengguna dan developer bisa memahami dengan baik software yang
dibangun karena progress dapat diamati dengan baik.
(b) Estimasi menjadi lebih realistik seiring berjalannya proyek karena masalah
ditemukan sesegera mungkin.
(c) Lebih mampu menangani perubahan yang sering terjadi pada software
development.
(d) Software engineers bisa bekerja lebih cepat pada proyek.

- Kelemahan menggunakan teknik spiral:
(a) Membutuhkan waktu yang lama.
(b) Membutuhkan dana yang besar.
(c) Membutuhkan planning jangka panjang yang baik agar program bisa selesai
dengan baik.

V Model
Teknik V model sering disebut sebagai pengembangan dari teknik waterfall. V untuk verifikasi dan validasi dan merupakan model standar yang banyak dipakai di negara-negara Eropa seperti standar untuk proyek pertahanan dan administrasi federal di Jerman.

-Keuntungan menggunakan teknik V model:
(a) Merupakan model pengembangan terstruktur.
(b) Setiap fase dapat diimplementasikan dengan dokumentasi yang detail dari fase
sebelumnya.
(c) Aktivitas pengujian dapat dimulai di awal proyek, sehingga mengurangi waktu
proyek.

-Kelemahan menggunakan teknik V model adalah dokumentasi harus cukup detail
agar fase selanjutnya dapat berjalan dengan baik.

Formal Method
Teknik formal method adalah teknik yang mengandalkan perhitungan matematika dalam setiap prosesnya. Hanya digunakan pada sistem yang sangat memperhatikan keamanan atau keselamatan dari pengguna. Contoh penggunaan teknik ini adalah aerospace engineering.

- Keuntungan menggunakan teknik formal method adalah meminimalkan resiko dengan adanya perhitungan komputasi.

- Sedangkan kerugiannya adalah:
(a) Biaya Tinggi.
(b) Kompleks
(c) Tidak Umum untuk Proyek Software pada umumnya

Extreme Programming

Merupakan bagian dari metode agile software development.

- Keuntungan menggunakan teknik extreme programming.
(a) Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Klien.
(b) Meningkatkan Komunikasi dan Sifat Saling Menghargai antar Developer.

- Kelemahan menggunakan teknik extreme programming:
(a) Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan selalu
diterima.
(b) Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicity dan juga
anjuran untuk melakukan apa yang diperlukan hari itu juga).

5.     KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PADA SDLC
Perbandingan tentang kelebihan dan kekurangan setiap model pada Software Development Life Cycle (SDLC) ini dijelaskan berikut ini

1.  Waterfall
Kelebihan :
-   Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
-   Cocok untuk system software berskala besar.
-   Cocok untuk system software yang bersifat generic.
-   Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.

Kekurangan :
-   Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
-   Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
-  Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan

2.  Iterasi
Kelebihan :
-   Dapat mengakomodasi jika terjadi perubahan pada tahapan pengembangan yang telah dilaksanakan.
-   Dapat disesuaikan agar system bisa dipakai selama hidup software computer.
-   Cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
-   Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tahapan karena system terus bekerja selama proses.

Kekurangan :
-   Hanya berlaku untuk Short-Lifetime system.
-   Tahapan proses tidak terlihat sedang berada ditahapan mana suatu pekerjaan.
-   Memerlukan alat ukur kemajuan secara regular.
-   Perubahan yang sering terjadi dapat merubah struktur system.
-   Memerlukan tenaga ahli dengan kemampuan tinggi.

3.  Rapid Application Development / RAD
Kelebihan :
-   RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
-  Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.

Kekurangan :
-   Tidak cocok untuk proyek skala besar.
-   Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
-   Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
-   Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.

4.  Model prototyping
Kelebihan :
-     Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
-     Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak.
-     Untuk digunakan secara standalone.
-     Digunakan untuk memperluas SDLC.
-    Mempersingkat waktu pengembangan Sistem Informasi

Kekurangan :
-   Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
-   Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
-   Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
-   Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
-  Protype terlalu cepat selesai

sumber : 
http://qabbann.blogspot.com/2011/11/sdlc.html